« »
« »
« »
Get this widget

Sabtu, 11 Mei 2013

Bagaimana Menyadarkan Anak untuk Melaksnakan Shalat secara Mandiri?

Apabila berpegang pada kandungan sebuah hadits yang memberikan pola pembelajaran terhadap anak untuk dapat mengerjakan shalat. Pada usia tujuh tahun anak wajib diajarkan ilmu shalat dan ilmu pendukung lainnya sekitar pelaksanaan shalat, dan ketika mencapai usia sepuluh tahun si anak masih enggan melaksanakan shalat, maka si anak tersebut boleh dipukul dengan catatan tidak membahayakan.
Rasulullah SAW bersabda :

Selasa, 16 April 2013

Komunitas Iket Sunda; Identitas, Popularitas, dan Integritas Budaya

Baju kampret hitam, celana kolor hitam, tutup kepala "iket" dan sarung melingkar di bahu. Merupakan pakaian khas kesundaan zaman "baheula" yang kini eksistensinya hampir punah dan dicoba dihidupkan kembali oleh beberapa tokoh dan budayawan Ciamis Selatan dan sekitarnya. Busana ini jika dilihat dari sisi fisik dan kepraktisannya, memang sangat nyaman untuk dipake, berbahan dasar kain halus dengan ukuran cukup kedodoran. Hal ini dapat memberikan nuansa luwes untuk bergerak bagi si pemakainya. Sedangkan dilihat dari sudut kesopanan, pakean adat Sunda ini cukup beradab, karena dengan ukuran yang serba longgar, artinya tidak memamerkan lekuk tubuh si pemakainya. 

Minggu, 06 Mei 2012

Kompleks Pemakaman Elit dan "Jaminan" masuk Sorga

Beriman kepada adanya alam barzakh adalah bagian dari beriman kepada hari akhirat (Ibnu Taymiyah). Termasuk keyakinan golongan Ahlus Sunnah wal Jama'ah tentang adanya nikmat dan siksa kubur, fitnah hidup dan fitnah setelah wafat.

Kamis, 26 April 2012

Penantian yang Melelahkan


Usiaku kini sudah kepala empat lebih, anak-anak sudah menginjak dewasa. Kebutuhan dan tuntutan hidup semakin bertambah. Pekerjaanku sebagai tenaga pengajar sukarelawan di sebuah madrasah swasta. Sudah hampir 17 tahun kami mengabdi di madrasah swasta. Akan tetapi pengerbanan yang kami berikan tidak sebanding dengan upah kerja yang kami dapatkan.
Kita semua mengetahui bahwa keberadaan guru honorer di madrasah swasta sangatlah dominan. Dari sekian ratus madrasah swasta yang tersebar di Ciamis 80% guru-gurunya berstatus honorer. Dengan tanpa mengurangi rasa pengabdian kami terhadap cita-cita bangsa Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, namun apakah pantas guru-guru honorer madrasah swasta melakukan aksi masal untuk mogok kerja?

Rabu, 25 April 2012

Hansip/Linmas antara Dipertahankan atau Dibubarkan

Pertahanan Sipil atau Perlindungan Masyarakat kini eksistensinya sangat memperihatinkan. Selain tidak ada regenerasi, personil yang ada kondisinya sudah sangat udzur. Personil hansip-linmas rata-rata sudah berusia 55 tahun ke atas. Mereka yang masih tetap setia pada kesatuan hansip berasumsi bahwa dirinya terobsesi pada masa revolusi atau perjuangan kemerdekaan. Jika pada zaman dahulu masyarakat Indonesia terbiasa dengan kerja rodi, romusya, dan kerja bakti tanpa upah yang sepadan. Bangsa kita melakukan hal tersebut karena di samping sudah dianggap menjadi tradisi, di samping itu mereka bekerja tanpa upah bagi negara dianggap sebagai sebuah perjuangan.

Kamis, 19 April 2012

Kirim dulu Mamah Pulsa ke Nomor ini ........

Apakah iseng atau apa motifnya pesan singkat (SMS) yang minta dikirim pulsa termasuk perbuatan yang meresahkan banyak orang. Meskipun nilai yang mereka minta boleh dikatakan tidak seberapa, namun perbuatan ini dapat dikategorikan sebagai perbuatan yang tidak bermoral. Pada dasarnya masyarakat kita yang memiliki nomor sebuah kartu telepon, mayoritas sudah mengetahui bahwa SMS tersebut hanyalah sebuah iseng. Akan tetapi, ketika perbuatan tersebut dapat memancing kemarahan orang lain, dan si korban biasanya tidak tahan akan membalas SMS tersebut dengan cercaan atau makian. Disaat SMS tersebut dibalas, maka si pelaku jahil melakukan aksinya dengan menyedot pulsa si korban.
Kejahatan di negeri ini sudah banyak merajalela, target korban biasanya tidak pandang bulu tak terkecuali masyarakat lemah dan orang miskin. Salah satu media yang mereka gunakan adalah telepon seluler. Dengan kehadiran alat komunikasi HP ini banyak kejahatan dan dekadensi moral yang terjadi. Sisi positif dari alat komunikasi HP diakui sangatlah banyak, di mana banyak memberikan kontribusi berharga terhadap segala aktifitas dan mobilitas kehidupan mansusia. Segala urusan menjadi lebih mudah dengan bantuan HP. Di sisi lain HP juga dapat berdampak negatif dan bisa merusak segala sendi kehidupan. Misalnya : hubungan suami istri bisa berantakan gara-gara HP, pergaulan anak-anak remaja menjadi lebih bebas dengan HP. Alat kontrol orang tua dan pihak lembaga pendidikan sudah tidak lagi menjadi efektif jika harus bersaing dengan kecanggihan HP. 
Yang lebih membuat geram kebanyakan orang adalah dengan adanya aksi orang-orang yang tidak bermoral yang suka berbuat kejahatan dengan melancarkan aksi penipuan lewat SMS atau telepon. Alat komunikasi HP sebenarnya bisa dikontrol melalui pusat operator. Akan tetapi jika 250 juta penduduk Indonesia memiliki HP apakah pihak operator mampu untuk melakukan pengawasan? Alat kontrol tersebut di samping harganya cukup mahal terlebih lagi biaya untuk mengoperasikannya jelas membutuhkan dana yang cukup tinggi.
Tinggal kita kembali kepada pribadi kita masing-masing untuk saling menghargai dengan sesama, hilangkan prasangka buruk, kita junjung tinggi ikatan persaudaraan dan kebersamaan. Hidup tenang dan damai adalah idaman kita semua.

Minggu, 25 Maret 2012

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga MUI

AD/ART MUI di kalangan Dewan Pimpinan MUI sendiri dikenal dengan Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga (PD/PRT) MUI. Dengan demikian apabila kita melacak AD/ART MUI di internet akan kesulitan untuk menemukannya.Dalam hal ini saya ingin membatu siapa saja bagi yang membutuhkan AD/ART MUI dan/atau PD/PRT MUI berikut ini :

PEDOMAN DASAR
MAJELIS ULAMA INDONESIA
MUQADDIMAH
"Dan sesungguhnya umat-Mu ini adalah umat yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka mengabdilah kepada-Ku" (Al-anbiya-92)  
Bahwa ulama Indonesia menyadari keberadaannya sebagai ahli waris para nabi (waratsatul anbiya), pelayan umat (khadimul ummah), dan penerus misi yang diemban Rasulullah Muhammad SAW, senantiasa terpanggil untuk memberikan peran-peran kesejarahan baik pada masa penjajahan, pergerakan kemerdekaan dan seluruh perkembangan dalam kehidupan kebangsaan melalui berbagai potensi dan ikhtiar-ikhtiar kebajikan bagi terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridloi Allah SWT.
Ulama Indonesia menyadari, kemajemukan dan keragaman umat Islam dalam pikiran dan paham keagamaan merupakan rahmat bagi umat yang harus diterima sebagai pelangi dinamika untuk mencapai kebenaran hakiki. Sebab sikap menghormati berbagai perbedaan pikiran dan pandangan merupakan wasilah bagi terbentuknya kehidupan kolektif yang dilandasi semangat persaudaraan (ukhuwah), tolong menolong (ta'awun) dan toleransi (tasamuh).
Sebagai waratsatul anbiya', Ulama Indonesia menyadari, kewajiban untuk menegakkan kebenaran dan keadilan dengan cara yang baik dan terpuji adalah kewajiban bersama (fardlun jama'iy). Oleh karena itu, kepemimpinan umat Islam yang bersifat kolektif merupakan kewajiban (ijab al-imamah) dalam rangka mewujudkan masyarakat madani (khair al-ummah), yang menekankan nilai-nilai persamaan (al-musawah), keadilan (al-'adalah) dan demokrasi (syura).